Minggu, 18 November 2018

MATERI TEKS DISKUSI KELAS IX

Teks Diskusi

Pengertian Teks Diskusi
Secara singkat teks diskusi merupakan sebuah teks yang memberikan dua pendapat berbeda mengenai suatu hal (satu “pro dan satu” kontra) yang menyebabkan kedua belah pihak menjadi saling membicarakan masalah yang sedang dipersoalkan Atau bisa juga  didefinisikan sebagai tulisan yang mengulas sebuah masalah (isu) dengan disertai argumen/pendapat baik yang mendukung  maupun yang menentang isu tersebut serta diakhiri dengan  simpulan atau rekomendasi penulis.
Struktur Teks Diskusi
1.      Pendahuluan berisi isu ,yaitu berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut
2.      Isi berisi :
·         Argumen/pendapat yang mendukung (supporting points)
·         Argumen/pendapat yang menentang/bertentangan (contrasting points)
3.      Simpulan berisi simpulan dan rekomendasi mengenai isu yang dibahas, usahakan mengambil jalan tengah dari isu yang dibahas

Ciri KebahasaanTeks Diskusi
a.      Keterangan Modalitas

a.      Keterangan Modalitas
Kata keterangan modalitas yaitu kata-kata yang menjelaskan suatu peristiwa karena tanggapan  si pembicara atas berlangsungnya peristiwa tersebut. Dalam hal ini subjektivitas lebih ditonjolkan. Keterangan ini menunjukkan sikap pembicara bagaimana ia melihat persoalan tersebut.

Bentuk-bentuk keterangan modalitas
     1.       Untuk menyatakan kepastian : memang, niscaya, pasti, sungguh, tentu, tidak, bukannya,   bukan.
     2.       Untuk menyatakan pengakuan : ya, benar, betul, sebenarnya, malahan.
     3.       Untuk menyatakan kesangsian : agaknya, barangkali, entah, mungkin, rasanya, rupanya.
     4.       Untuk menyatakan keinginan : moga-moga, mudah-mudahan.
     5.       Untuk menyatakan ajakan : baik, mari, hendaknya, kiranya.
     6.       Untuk menyatakan larangan : jangan
     7.       Untuk menyatakan keheranan : masakan, mustahil, mana boleh.

b.      Kata Tugas

c.       Kata emotif

Kata yang mewakili pikiran dan perasaan membawa emosi dari pandangan penulis. Misalnya, percaya, yakin, pikir, rasa, suka, kagum, senang, terkejut, ragu, harap. Kata emotif melibatkan pikiran pembaca seakan pembaca melihat persoalan seperti yang kita pikirkan. Misalnya, ganas, unik, liar, buas, berharga, istimewa, kumal, menakjubkan, berbahaya, brutal, sejuk, lembut.

d.      Kata evaluatif

Kata yang digunakan  untuk mengkaji argumen dan bukti pendukung. Misalnya, penting, sederhana, berpikiran sempit, mengancam, sangat jelas, menguntungkan bagi masa depan, lebih mudah, diharapkan, terlalu rapuh, penilaian buruk, tidak dapat diakui, hanya pilihan.

e.       Kohesi dan koherensi

 Kohesi adalah hubungan antarbagian dalam teks yang ditandai penggunaan unsur bahasa. Konsep kohesi pada dasarnya mengacu kepada hubungan bentuk, artinya unsur-unsur wacana (kata atau kalimat) yang digunakan untuk menyusun suatu wacana memiliki keterkaitan secara padu dan utuh.
1)   Kohesi leksikal
Kohesi leksikal dapat dibentuk dengan pengulangan,sinonim,antonym, hiponom atau hipernim
2)   Kohesi Gramatikal
Kohesi gramatikal dapat dibentuk dengan subtitusi ( penggantian), ellipsis ( penghilangan) dan rujukan kata

Koherensi merupakan pertalian makna antara bagian teks yang satu dengan yang lainya (Brown and Yule). Walau secara leksikal tidak berhubungan akan tetapi secara makna dapat terhubung maka disebut sebagai koherensi. Akan tetapi jika tidak terdapat berbedaan makna maka suatu teks tidak memiliki koherensi.


Koherensi berfungsi menghubungkan ujaran dalam makna saling melangkapi dan saling berkesinambungan. Oleh sebab itu dengan adanya koherensi kalimat terbentuk secara logis dan bermakna secara utuh.

Jumat, 09 November 2018

CONTOH TEKS TANGGAPAN KELAS IX

Assalamualaikum...ini salah satu contoh teks tanggapan. Semoga bisa memberi manfaat. 
               
                           SEKOLAH ADIWIYATA MANDIRI, MILIK SIAPA?

Sudah berjalan 2 tahun ini,  SMP Negeri 2 Jombang berhasil meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri.  Adiwiyata Mandiri merupakan penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia kepada sekolah yang dinilai telah mampu mengaktualisasikan budaya lingkungan di semua aspek kegiatan sekolah dalam rangka meningkatkan peran warga sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup guna menunjang pembangunan yang berkelanjutan dan juga telah berhasil membina sekolah imbas agar turut serta membudayakan ramah lingkungan dan melestarikan lingkungan sekolah sebagai wahana belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
Dengan mendapatkan  penghargaan ini tentu menjadi pendorong semangat warga SMP Negeri 2 Jombang untuk semakin sadar dan terus membudayakan hidup ramah dengan lingkungan dengan berbagai aktivitas dan kegiatan yang mengarah pada usaha pelestarian lingkungan. Berbagai kegiatan sebagai bentuk implementasi budaya cinta lingkungan diterapkan dalam bentuk pokja-pokja. Pokja adalah suatu kelompok kerja yang mendukung jalannya program adiwiyata ini. Siswa yang berada di dalam kelompok kerja memiliki kesadaran lebih terhadap lingkungan. Salah satu tugas pokja yang utama adalah menyadarkan temannya tentang betapa pentingnya arti kesadaran di lingkungan kita. Ada pokja sampah, green house, mini garden, kamar mandi, toga,kantin, dan lain-lain
Namun, sejalan dengan berjalannya waktu,  masih ada  siswa SMP Negeri 2 yang belum peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Mereka masih saja membuang sampah sembarangan padahal sudah disediakan tong sampah. Tong sampah sudah disesuaikan dengan jenis sampahnya. Ada hijau, merah, dan kuning.  Kebanyakan mereka   berpikir, jika membuang sampah sembarangan di sekolah tidak akan  menimbulkan dampak yang begitu besar. Hal itu sangat salah. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan jika suatu lingkungan tidak terjaga kebersihannya. Selain itu,  debu lantai yang jarang dibersihkan dapat menyebabkan siswa batuk hingga sesak nafas. Laci meja yang penuh dengan sampahpun dapat dijadikan nyamuk sebagai tempat bersarangnnya. Apalagi jika nyamuk tersebut adalah nyamuk Aedes Aegypty yang dapat menyebabkan seseorang mengidap penyakit demam berdarah.
Bila hal ini terus berlanjut, tentu predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri tidak layak untuk kita sandang. Kita bisa kembali menjadi sekolah tanpa predikat apa pun. Budaya cinta lingkungan sekolah harus kembali digaungkan agar tercipta lingkungan yang kondusif sebagai sarana pembelajaran di sekolah. Kerja keras semua warga sekolah  dalam mewujudkan impian menjadi sekolah berbudaya lingkungan harus tetap dipertahankan.

STRUKTUR TEKS
1. Konteks       : Paragraf 1
2. Deskripsi     : Paragraf 2, 3
3. Penilaian     : Paragraf 4

Minggu, 04 November 2018


INTROSPEKSI DIRI DI TANGGAL , BULAN YANG SAMA SETIAP TAHUN
( 2 November)
Terima kasih, Kakak Senior, Dosen Berprestasi, Inspirator 

SELAMAT ULANG TAHUN
Selamat ulang tahun, meski ini keterlanjuran yang mengganggu
karena tahun tak pernah bisa diulang
karena tahun adalah waktu yang tak kembali
karena tahun adalah perjalanan waktu
Selamat ulang tahun
untuk menanda bahwa jalan mesti ditapaki, takbisa surut
Kita berjalan saja, sesekali mencatat yang tersisa
syukur catatan itu jadi refleksi kecil sembari tersenyum
bahwa hari ini adalah saat untuk mengambil cermin di kamar
mematut-matut sambil pula berhitung sisa nafas yang kian terkurang
lalu terdiam sesaat pula: bahwa setahun telah bergeser
terkadang ada yang lucu, ada yang ganjil, ada yang membanggakan,
ada yang membosankan, ada yang lainnya
selamat ulang tahun
untuk mencatat saja, entah untuk apa
mungkin hanya untuk sebuah catatan.